Problem Pendidikan di Zaman Modern: Menjauh dari Fitrah dan Tantangannya di Era Digital serta Kecerdasan Buatan (AI) dan Solusinya Menurut Islam
Samarinda – Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembentukan peradaban manusia. Namun, di zaman modern ini, pendidikan menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks, terutama seiring dengan perkembangan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI). Seringkali, sistem pendidikan yang ada terasa semakin jauh dari fitrah manusia, yang pada dasarnya adalah untuk mencapai keseimbangan antara aspek fisik, mental, dan spiritual. Dalam artikel ini, kita akan mengkaji masalah-masalah utama dalam pendidikan modern serta tantangannya di era digital, dan mencoba menggali solusi-solusi yang ditawarkan oleh Islam untuk menghadapinya.
1. Pendidikan yang Jauh dari Fitrah Manusia
Fitrah manusia, menurut pandangan Islam, adalah keadaan alami yang diberikan oleh Allah, yang mencakup potensi untuk mengenal Tuhan, berkembang secara spiritual, berakhlak mulia, dan menjalani hidup yang penuh hikmah. Dalam pendidikan modern, banyak aspek pendidikan yang lebih mengutamakan pencapaian akademis semata, seperti nilai ujian, peringkat, dan pencapaian material, tanpa mempertimbangkan kebutuhan spiritual, emosional, dan moral peserta didik.
Proses pendidikan sering kali terfokus pada pencapaian intelektual dan kemahiran teknis, sementara pengembangan karakter, nilai-nilai agama, dan budi pekerti sering kali diabaikan. Hal ini menyebabkan generasi muda kehilangan arah, identitas, dan pemahaman mendalam tentang tujuan hidup yang lebih besar.
2. Tantangan Pendidikan di Era Digital dan Kecerdasan Buatan
Seiring dengan revolusi teknologi, pendidikan di zaman modern menghadapi berbagai tantangan baru. Era digital dan kecerdasan buatan telah membawa dampak besar terhadap sistem pendidikan.
a. Ketergantungan pada Teknologi
Sekolah-sekolah kini semakin bergantung pada teknologi untuk proses belajar mengajar. Meski teknologi bisa mempercepat akses informasi, ia juga membawa dampak negatif seperti menurunnya kemampuan berpikir kritis, perhatian yang mudah teralihkan (distraksi), dan kurangnya interaksi sosial yang sehat antar sesama pelajar.
b. Anonimitas dan Isolasi Sosial
Teknologi, khususnya media sosial, bisa menyebabkan siswa merasa lebih terisolasi meskipun mereka terhubung secara virtual. Fenomena ini, yang semakin diperburuk dengan kecerdasan buatan yang bisa menyajikan informasi dengan sangat cepat dan personal, sering kali membuat siswa lebih tergantung pada perangkat digital daripada berinteraksi dengan orang lain secara langsung.
c. Desentralisasi Pendidikan dan Akses yang Tidak Merata
Di beberapa negara, meskipun teknologi sudah maju, tidak semua siswa mendapatkan akses yang setara terhadap sumber daya pendidikan digital. Hal ini memperburuk ketimpangan pendidikan antara wilayah yang lebih maju dan yang tertinggal.
d. Penyalahgunaan Teknologi dan Konten Negatif
Di dunia maya, banyak konten negatif, seperti kekerasan, pornografi, dan informasi yang tidak valid, yang dapat merusak pemahaman dan perkembangan karakter siswa. Ini menjadi tantangan besar dalam pendidikan di era digital.
3. Solusi Pendidikan dalam Islam: Kembali ke Fitrah
Islam memberikan panduan yang sangat relevan untuk menyelesaikan berbagai masalah pendidikan yang terjadi di zaman modern ini. Beberapa solusi yang dapat diambil dari ajaran Islam untuk menghadapi tantangan pendidikan saat ini adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan yang Menyeimbangkan Aspek Dunia dan Akhirat
Islam menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya mengejar tujuan duniawi, tetapi juga mempersiapkan individu untuk kehidupan akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahad.” Ini menunjukkan bahwa pendidikan dalam Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, baik fisik, mental, maupun spiritual.

Dengan demikian, sistem pendidikan harus mengutamakan pengembangan akhlak, nilai-nilai agama, serta kesadaran akan tujuan hidup yang lebih besar, yaitu ibadah kepada Allah. Pendekatan ini akan membantu siswa untuk tetap memiliki pegangan moral yang kuat, meskipun di tengah tekanan dunia modern.
b. Penggunaan Teknologi dengan Bijak
Islam tidak menentang penggunaan teknologi selama itu digunakan dengan cara yang positif dan sesuai dengan prinsip-prinsip agama. Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah (2:164) Allah berfirman, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang yang berpikir.”
Dengan demikian, teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperkaya pendidikan, meningkatkan akses ke ilmu pengetahuan, dan memperluas wawasan. Namun, teknologi harus digunakan secara bijaksana, dengan menghindari konten yang merusak moral dan membatasi waktu yang dihabiskan di dunia maya agar tidak mengurangi interaksi sosial yang nyata.
c. Pendidikan yang Memperhatikan Kesehatan Mental dan Sosial
Islam juga mengajarkan pentingnya kesejahteraan mental dan sosial. Dalam konteks pendidikan, ini berarti tidak hanya fokus pada pencapaian akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter, rasa empati, dan kebersamaan. Rasulullah SAW menekankan pentingnya saling membantu, tolong-menolong, dan menjaga hubungan yang baik antar sesama.
Untuk itu, penting bagi pendidik untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental siswa, baik di dunia maya maupun dunia nyata. Pendidikan Islam tidak hanya berorientasi pada pengetahuan kognitif, tetapi juga pada penguatan hati dan karakter.
d. Menciptakan Lingkungan yang Islami dan Berkarakter
Pendidikan dalam Islam tidak hanya fokus pada pengajaran materi, tetapi juga pada penciptaan lingkungan yang islami dan penuh kasih sayang. Lingkungan yang mendukung nilai-nilai agama dan moral, seperti mengajarkan rasa tanggung jawab, saling menghormati, dan sikap adil, akan membantu siswa tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang dalam budi pekerti.
4. Kesimpulan
Pendidikan di zaman modern memang menghadapi berbagai tantangan besar, terutama terkait dengan teknologi digital dan kecerdasan buatan yang semakin berkembang pesat. Namun, dalam Islam, solusi-solusi yang mendalam dan holistik dapat diterapkan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, dengan cara mengembalikan pendidikan pada fitrah manusia yang mencakup keseimbangan antara aspek duniawi dan ukhrawi, penggunaan teknologi secara bijaksana, dan pengembangan karakter yang berbasis pada nilai-nilai agama.
Jika sistem pendidikan modern dapat menerapkan prinsip-prinsip ini, maka kita tidak hanya dapat menghasilkan generasi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia, seimbang, dan siap menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks./ mujaiyen.
You may also like

Hidayatullah Mahulu Gelar Rakerda Evaluasi Kinerja Tahunan
Banjir Melanda Samarinda, Ribuan Rumah Terendam dan Warga Mengungsi
Di tulis oleh Muh. Taufiq Rahman Samarinda, 31 Januari 2025 – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak Rabu malam (30/1) hingga Kamis pagi (31/1) menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Ribuan rumah warga terendam air dengan ketinggian mencapai 30 cm hingga 1,5 meter. Beberapa daerah yang terdampak parah meliputi Kecamatan …